Tuesday, June 15, 2010

Grup Lodha Bangun Apartemen Tertinggi di Dunia di Mumbai, India

MUMBAI, KOMPAS.com — Menara residensial tertinggi di dunia akan dibangun di Mumbai, India. Lodha Group yang bermarkas di Mumbai akan membangun gedung pencakar langit berlantai 117 di lahan seluas 17 acre (68.796 meter persegi) di Lower Parel di jantung kota. Tingginya mencapai 442 meter sehingga akan mengalahkan gedung residensial tertinggi di Australia (323 meter). Di menara ini akan dibangun pula 276 apartemen mewah.

Gedung ini akan menjadi ikon Mumbai dan simbol bagi India di panggung ekonomi dan kebudayaan global, demikian pernyataan yang dikeluarkan Grup Lodha.

Grup Lodha menunjuk arsitek Pei Cobb Freed and Partners yang berkantor di New York, Amerika Serikat, untuk merancang menara residensial tertinggi di dunia itu. Kantor arsitek ini sudah merancang Louvre Pyramid di Paris, Bank of China Tower di Hongkong, dan John Hancock Tower di Boston, Amerika Serikat.

Antara dua acre (8.093 m2) dan tiga acre (12.140 m2) akan dicadangkan sebagai ruang terbuka. Konstruksi gedung ini diperkirakan akan dimulai dalam beberapa bulan ke depan dan akan rampung pada tahun 2014.

“Melalui kemitraan dengan arsitek, desainer, dan insinyur global, kami bertujuan membawa Mumbai menjadi sebuah landmark yang dapat memberi ilustrasi tentang spirit Mumbai untuk selalu terbang ke tempat yang lebih tinggi melalui kerja keras dan hasrat yang kuat,” ungkap Abhisheck Lodha, Direktur Lodha.

Harga properti residensial di India terus meningkat, terutama apartemen kelas atas yang banyak diminati. Perusahaan ini melakukan negosiasi dengan orang asing dan penata keuangan lokal untuk mendanai proyek ini.

“Ini proyek raksasa yang tentu harganya sangat mahal. Kami mengantisipasi permintaan individual-individual berharga yang memiliki jaringan,” kata Yashwant Dalal, President of The Estate Agents Association of India.

Proyek ini juga termasuk membangun vila-vila mewah dengan kolam renang pribadi, pusat perbelanjaan high-end, dan gedung perkantoran. Beberapa pembeli sudah mem-booking tempat sebelum peluncuran resmi yang dijadwalkan digelar akhir bulan Juni ini.

Pawan Swamy, Managing Director Jones Lang Lasalle Meghraj di India barat, sebuah perusahaan konsultan real estat global, menyebutkan, pengembang Lodha memiliki izin untuk membangun proyek yang mirip di daerah yang baru saja mereka akusisi, yaitu di Wadala.

Anand Gupta dari All India Builders Association of India mengatakan, semua orang India harus bangga pada proyek ini. “Ini merupakan simbol pembangunan dan kemajuan Mumbai,” tambahnya. (Robert Adhi Ksp/Property Wire)

KSP

Baca Selengkapnya disini ....

Thursday, June 10, 2010

Topping Off Apartemen Menara Latumenten

Bersama dengan ini saya mengundang seluruh pembaca setia blog saya.... untuk dapat hadir di

acara Topping Off
dimeriahkan oleh DENNY DARKO - MAGICIAN
SABTU, 12 JUNI 2010
PKL 10.00 - SELESAI

jangan lupa kalo ada yang mau beli/ referensiin temennya telpon saya dulu ya.... hehehe :)


Baca Selengkapnya disini ....

Proggress terbaru apartemen menara latumenten - sudah lantai 21 loh!!!




masih ada lagi loh... klik aja baca selengkapnya....







Baca Selengkapnya disini ....

Saturday, June 5, 2010

Penghuni Apartemen Menolak Disensus

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas pencacah lapangan hanya bisa mendata 40 persen penduduk apartemen di wilayah Jakarta Selatan. Pendataan penduduk belum bisa dilakukan di sebagian besar apartemen yang berjumlah 97 di wilayah ini. Penghuni menolak mengisi formulir sensus yang diberikan oleh petugas pencacah.

"Salah satu apartemen yang penghuninya banyak menolak mengisi formulir ada di Apartemen Taman Rasuna Said. Dari 2.700 rumah tangga sasaran sensus, hanya 269 rumah tangga yang mengisi formulir petugas," tutur Kepala Badan Pusat Statistik Jakarta Selatan Danang Satria, Senin (31/5) di Jakarta.

Dampak dari persoalan ini, tutur Danang, mengurangi akurasi sensus penduduk tahun 2010 ini. Hal ini terkait dengan kebijakan pemerintah mengenai pendidikan, kesehatan, dan persoalan lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Secara umum, di wilayah Jakarta Selatan petugas pencacah berhasil melakukan sensus 98,3 persen di 6.233 blok sensus.

Editor: ksp

Baca Selengkapnya disini ....

blogger templates | modified by www.jasa-bikin-web.blogspot.com